1. Teknik
encoding sinyal polar adalah elemen-elemen sinyal dimana salah satu logic
statenya diwakili oleh level tegangan positif dan yang lainnya oleh level
tegangan negatif. Durasi atau lebar suatu bit adalah waktu yang diperlukan oleh
transmitter untuk memancarkan bit tersebut. Modulation rate adalah kecepatan
dimana level sinyal berubah, dinyatakan dalam bauds atau elemen sinyal per
detik. Teknik encoding memiliki suatu ketentuan yaitu satu pernyataan logika dinyatakan
oleh level voltase positif dan sebaliknya oleh level voltase negatif. Polar
encoding menggunakan dua level
tegangan yaitu tegangan
positif dan
tegangan negative. Polar line
Encoding disebut juga NRZ
(Non-Return-to- Zero).
Polar line coding adalah pola
paling sederhana yang dapat menggurangi masalah
akibat tegangan DC. Terdapat empat tipe yang umum digunakan dalam system
polar encoding
yaitu NRZ (Non-Return-to-Zero),
RZ (Return-to-Zero), Manchester
dan Differential Manchester. Gambar 1 menunjukkan tipe – tipe dari polar
encoding.
2. Encoding unipolar adalah kode garis.
Sebuah tegangan positif merupakan biner 1, dan 0 volt menunjukkan biner 0. Ini
adalah kode garis sederhana, langsung pengkodean deretan bit, dan adalah sama
dengan on-off keying dalam modulasi.
Kekurangannya adalah bahwa itu tidak self-clocking dan memiliki komponen DC
yang signifikan, yang dapat dibagi dua dengan menggunakan return-to-zero, di
mana sinyal return-to- zero di tengah periode bit. Dengan siklus kerja 50%
setiap pulsa persegi hanya pada tegangan positif untuk setengah periode bit.
Ini sangat ideal jika salah satu simbol yang dikirim jauh lebih sering daripada
pertimbangan yang lainnya dan kekuatan yang diperlukan, dan juga membuat sinyal
self- clocking.
Sinyal unipolar adalah semua elemen sinyal yang mempunyai tanda yang sama,
yaitu positif semua atau negatif semua.
3. Teknik
encoding bipolar-AMI (Alternate Mark Inversion) yaitu suatu kode dimana binary
‘0′ diwakili dengan tidak adanya line sinyal dan binary ‘1′ diwakili oleh suatu
pulsa positif atau negatif. Zero menggambarkan tidak adanya line signal. Satu
menggambarkan positif atau negatif sinyal.
Menggunakan
3 level nilai (+,-,~)
· 0=Tidak ada garis sinyal (0 volt)
· 1=nilai positif dan negatif secara
bergantian
Bipolar With 8 Zeros Substitution (B8ZS)
· Digunakan jika terdapat 8 deretan bit
0 berturut-turut, menggunakan pelanggaran (violation)
· Jika 8 bit 0 dan pulse voltase
terakhir positif, maka Encoce sebagai 000+-0-+
· Jika 8 bit 0 dan pulse voltase
terakhit negatif, maka Encode sebagai 000-+0+-
Bipolar Encoding High Density Bipolar 3 Zeros (HDB3)
· String dengan 4 bit 0 ditempati dengan
2 macam pulse
· Lihat banyaknya bit “1″ setelah last
violation (ganjil atau genap)
· Jika tidak ada “1″ setelah last
violation (misal 0000 kemudian 0000, maka asumsikan “1″nya genap
DAFTAR PUSTAKA
·
http://ecgalery.blogspot.co.id/2010/06/encoding.html
·
https://en.wikipedia.org/wiki/Unipolar_encoding
·
M. Setyo Dwi, Makalah
Komunikasi Data Teknik Encoding, Universitas Semarang, 2015
·
http://dokumen.tips/documents/polar-encoding.html
Posting Komentar