Blogger Widgets TUGAS V-CLASS 3 - FIRMANSYAH AHMAD BLOG

TUGAS V-CLASS 3

1.   Teknik encoding sinyal polar adalah elemen-elemen sinyal dimana salah satu logic statenya diwakili oleh level tegangan positif dan yang lainnya oleh level tegangan negatif. Durasi atau lebar suatu bit adalah waktu yang diperlukan oleh transmitter untuk memancarkan bit tersebut. Modulation rate adalah kecepatan dimana level sinyal berubah, dinyatakan dalam bauds atau elemen sinyal per detik. Teknik encoding memiliki suatu ketentuan yaitu satu pernyataan logika dinyatakan oleh level voltase positif dan sebaliknya oleh level voltase negatif. Polar  encoding  menggunakan  dua  level  tegangan  yaitu  tegangan  positif dan  tegangan  negative.  Polar  line  Encoding  disebut  juga  NRZ  (Non-Return-toZero). Polar line  coding  adalah  pola  paling sederhana  yang dapat  menggurangi masalah akibat tegangan DC. Terdapat empat tipe yang umum digunakan dalam system  polar  encoding  yaitu  NRZ  (Non-Return-to-Zero),  RZ  (Return-to-Zero), Manchester dan Differential Manchester. Gambar 1 menunjukkan tipe – tipe dari polar encoding.

2.   Encoding unipolar adalah kode garis. Sebuah tegangan positif merupakan biner 1, dan 0 volt menunjukkan biner 0. Ini adalah kode garis sederhana, langsung pengkodean deretan bit, dan adalah sama dengan on-off keying dalam modulasi.

    Kekurangannya adalah bahwa itu tidak self-clocking dan memiliki komponen DC yang signifikan, yang dapat dibagi dua dengan menggunakan return-to-zero, di mana sinyal return-to- zero di tengah periode bit. Dengan siklus kerja 50% setiap pulsa persegi hanya pada tegangan positif untuk setengah periode bit. Ini sangat ideal jika salah satu simbol yang dikirim jauh lebih sering daripada pertimbangan yang lainnya dan kekuatan yang diperlukan, dan juga membuat sinyal self- clocking.
      
    Sinyal unipolar adalah semua elemen sinyal yang mempunyai tanda yang sama, yaitu positif semua atau negatif semua.

3.   Teknik encoding bipolar-AMI (Alternate Mark Inversion) yaitu suatu kode dimana binary ‘0′ diwakili dengan tidak adanya line sinyal dan binary ‘1′ diwakili oleh suatu pulsa positif atau negatif. Zero menggambarkan tidak adanya line signal. Satu menggambarkan positif atau negatif sinyal.

Menggunakan 3 level nilai (+,-,~)

·         0=Tidak ada garis sinyal (0 volt)
·         1=nilai positif dan negatif secara bergantian

Bipolar With 8 Zeros Substitution (B8ZS)

·         Digunakan jika terdapat 8 deretan bit 0 berturut-turut, menggunakan pelanggaran (violation)
·         Jika 8 bit 0 dan pulse voltase terakhir positif, maka Encoce sebagai 000+-0-+
·         Jika 8 bit 0 dan pulse voltase terakhit negatif, maka Encode sebagai 000-+0+-

Bipolar Encoding High Density Bipolar 3 Zeros (HDB3)

·         String dengan 4 bit 0 ditempati dengan 2 macam pulse
·         Lihat banyaknya bit “1″ setelah last violation (ganjil atau genap)

·         Jika tidak ada “1″ setelah last violation (misal 0000 kemudian 0000, maka asumsikan “1″nya genap





DAFTAR PUSTAKA
·        http://ecgalery.blogspot.co.id/2010/06/encoding.html
·        https://en.wikipedia.org/wiki/Unipolar_encoding
·        M. Setyo Dwi, Makalah Komunikasi Data Teknik Encoding, Universitas Semarang, 2015

·         http://dokumen.tips/documents/polar-encoding.html
Share this article :
 

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. FIRMANSYAH AHMAD BLOG - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger