Blogger Widgets SEMPURNAKAH IMAN TANPA TAKWA? - FIRMANSYAH AHMAD BLOG

SEMPURNAKAH IMAN TANPA TAKWA?


Pengertian Takwa Menurut Bahasa
Menurut bahasa, takwa berasal dari bahasa Arab yang berarti memelihara diri dari siksaan Allah SWT, yaitu dengan mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya (Imtitsalu awamirillah wajtinabu nawahihi).

Pengertian Iman Dalam Agama Islam - Iman (bahasa Arab:الإيمان) secara etimologis berarti 'percaya'. Perkataan iman (إيمان) diambil dari kata kerja 'aamana' (أمن) -- yukminu' (يؤمن) yang berarti 'percaya' atau 'membenarkan'.
Iman secara bahasa berarti tashdiq (membenarkan). Sedangkan secara istilah syar’i, iman adalah "Keyakinan dalam hati, Perkataan di lisan, amalan dengan anggota badan, bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat".
Sesungguhnya jika kita berbicara tentang takwa, maka itu adalah sebuah keharusan yang harus kita capai setinggi-tingginya untuk menjadi hamba-Nya yang mulia, perintah dalam bertakwa telah diterangkan dalam Al-Quran:
Katakanlah: "Hai hamba-hambaku yang beriman, bertakwalah kepada tuhanmu". Orang-orang yang berbuat didunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luad. Sesungguhnya hanya orang-orang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas. (Q. 39: 10)
Hai orang-orang, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang benar. (Q.(:119)


Di dalam Al-Quran banyak yang menyebutkan tentang perintah bertaqwa, karena memang tingginya suatu derajat ketaqwaan seorang hamba maka di mata Allah hambanya itu adalah hamaba yang mulia. Tetapi didalam Al-Quran juga menyebutkan bahwa ketaqwaan hambanya sesuai dengan kesanggupannya.
Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupan, dan dengar serta taatlah; belanjakanlah nafkah yang baik untukmu. Barang siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang beruntung. (Q. 64: 16)
Proses seorang hamba untuk menjadi manusia yang bertakwa itu Allah swt tidak membebani kepada hambanya untuk sekeras-kerasnya bertakwa, tetapi dengan susai kesanggupannya masing-masing, dan dalam catatan bertakwa janganlah kita sebagai manusia mengatakan bahwa diri kita telah suci, karena kita telah beribadah terus menerus dan menjauhi larangan Allah swt, padahal yang paling mengetahui derajat ketakwaan itu hanyalah Allah swt.

Dan janji Allah untuk orang-orang yang bertakwa adalah kampung halaman yang sebaik-baiknya yaitu surga adn yang mereka masuk ke dalamnya, dibawahnya mengalir sungai-sungai. Di dalam surga itu mereka mendapatkan segala yang mereka kehendaki. Dan mereka kekal di dalamnya.

Sesungguhnya jika mengimani semua rukun iman yang ada maka secara tak sadar dan praktek kita mengikutinya dengan ketakwaan, maka sesungguhnya belum lengkap atau sempurna mulianya seorang hamba jika kita hanya beriman saja. Maka dari itu keimanan dan ketakwaan haruslah beriringan agar kita mulia derajatnya di mata Alla swt.

  • Ust. Amin Sumawijaya, Biarkan Al-Quran Menjawab, Zaman, Jakarta, 2013
     
Share this article :
 

+ komentar + 2 komentar

5 November 2021 pukul 02.26

Terimakasih artikelnya bermanfaat

6 November 2021 pukul 02.06

Semoga penjelasannya dapat menjadi tambahan materi khutbah takwa. Semoga tulisannya menjadi amal sholeh buat penulis dan semua yang membantu menyebarkan.

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. FIRMANSYAH AHMAD BLOG - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger