Ironis
sebuah sekolah di Lamongan ini terlihat hancur dan seharusnya sudah tak layak
lagi untuk dipakai sebagai arena pembelajaran dan proses pengajaran ilmu,
tetapi kenyataannya sekolah ini masih tetap digunakan hingga kini, berdasarkan
gambar kita dapat lihat bahwa atap dari sekolah tersebut sudah ada yang ambruk
dan bahkan di beberapa ruangan kelas sudah rata dengan tanah, bahkan tembok
atau dinding dinding ruangan sudah retak dan kusam pintunya pun sudah rusak.
menurut sumber berita hanya beberapa ruangan saja yang sekarang dapat dipakai
semuanya berjumlah 4 ruangan dari tujuh ruangan yang masih bisa dipakai. Ruangan
yang sudah rusak parah yaitu ruang kelas 5
dan kelas 6. Bahkan, 2 ruang kelas ini telah rata dengan tanah sejak tahun 2007
silam. Sementara, ruang perpusatakaan yang juga digunakan sebagai ruang guru
yang juga sudah tidak dapat digunakan lagi.
"Sekolah ini sudah berdiri sejak tahun
1980-an," kata Wiwit kepada wartawan saat ditemui di lokasi, Kamis
(20/11/2014). Tetapi sampai sekarang belum pernah pemerintah membantu
pembangunan sekolah ini, padahal pemerintah mempunyai anggaran untuk itu.
Memang letak dari sekolah ini agak sedikit jauh dari kota, dan juga berdekatan
dengan hutan dan tentunya banyak dari orang belum mengetahui keberadaan sekolah
tersebut. Tetapi bukankah pemerintah memiliki seluruh data sekolah diseluruh
Indonesia, dan mengapa pembangunan seklah ini tak tersentuh sedikit pun sejak
tahun 80-an. Apakah selambat itu pihak pemerintah bertindak dalam dunia
pendidikan.
Perlu kita sadari bahwa tingkat pendidikan di Indonesia sekarang ini belum merata secara fasilitas pembelajarannya, seklah yang berada dikota secara fasilitas tercukupi dan bahkan ada yang bermewah-mewahan dan terkesan mahal dalam segi pembayaran sekolahnya, tapi sisi lain saudara kita anak muda generasi bangsa ini kekurangan fasilitas pendidikan , mereka harus was-was dalam proses pembelajarannya, mereka selalu merasa takut untuk belajar karena bisa saja suatu saat atau atau bangunan sekolah itu jatuh dan hancur menimpa mereka
Dampak negatif dari tingkat pendidikan seperti ini adalah akan menimbulkan rasa ketakutan dalam belajar dan akibatnya menurunnya semangat mereka untuk belajar, dampak terhadap lingkungan sekitar adalah menyebabkan sanitasi lingkungan menjadi rendah sehingga dapat menimbulkan penyakit-penyakit di daerah tersebut seperti diare, TBC, DBD, dan sebagainya.
Semoga dikemudian hari sekolah seperti ini dapat ditangani dengan baik oleh pemerintah dan orgsnisasi kepedulian dan juga masyarakat sekitar untuk membangun sekolah dengan fasilitas yang baik agar murid-murid tak lagi cemas ketika harus belajar.
Perlu kita sadari bahwa tingkat pendidikan di Indonesia sekarang ini belum merata secara fasilitas pembelajarannya, seklah yang berada dikota secara fasilitas tercukupi dan bahkan ada yang bermewah-mewahan dan terkesan mahal dalam segi pembayaran sekolahnya, tapi sisi lain saudara kita anak muda generasi bangsa ini kekurangan fasilitas pendidikan , mereka harus was-was dalam proses pembelajarannya, mereka selalu merasa takut untuk belajar karena bisa saja suatu saat atau atau bangunan sekolah itu jatuh dan hancur menimpa mereka
Dampak negatif dari tingkat pendidikan seperti ini adalah akan menimbulkan rasa ketakutan dalam belajar dan akibatnya menurunnya semangat mereka untuk belajar, dampak terhadap lingkungan sekitar adalah menyebabkan sanitasi lingkungan menjadi rendah sehingga dapat menimbulkan penyakit-penyakit di daerah tersebut seperti diare, TBC, DBD, dan sebagainya.
Semoga dikemudian hari sekolah seperti ini dapat ditangani dengan baik oleh pemerintah dan orgsnisasi kepedulian dan juga masyarakat sekitar untuk membangun sekolah dengan fasilitas yang baik agar murid-murid tak lagi cemas ketika harus belajar.
KESIMPULAN:
Dari topik tersebut kita ketahui bahwa penduduk
haruslah memiliki atau mengikuti proses pemdidikan menurut program pemerintah
yaitu sampai SMA/SMK, tapi dalam usaha mencapai program tersebut terdapat
berbagai macam masaslah yang kompleks terutam yang masih dalam masalah besar
adalah masalah fasilitas yang minimal dikatakan cukup untuk sekolah didaerah.
Ini menunjukkan tingkat pendidikan di Indonesia masih tergolong belum merata
disemua sisi.
Thanks to:
Thanks to:
Posting Komentar